Rabu, 24 Agustus 2016

Program Kreativitas Mahasiswa


Pengertian PKM
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa  Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Program ini merupakan penerus dari Program Karya Alternatif Mahasiswa yang dibentuk pada tahun 1997, yang lalu berganti menjadiProgram Kreativitas Mahasiswa tahun 2001 demi memperluas cakupan dan mengurangi batasan bagi mahasiswa dalam berkreasi

Jenis - Jenis PKM
PKM memiliki 7 jenis kegiatan yakni PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Berikut penjelasan singkat mengenai 7 jenis kegiatan PKM :
1.      PKM-P
Merupakan program penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara 2 atau lebih faktor, menguji percobaan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survey kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul mewarnai perilaku masyarakat Jawa dan kegiatan lain yang memiliki tujuan semacam itu.
2.     
2
 
PKM-T
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototype model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya bagi industry berskala mikro atau kecil (industry rumahan, pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
3.      PKM-K
Program pengembangan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat ataupun mitra lainnya.
4.      PKM-M
Program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hokum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat formal maupun non formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Diisayaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
5.      PKM-KC
3
 
Program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototype dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
6.      PKM-AI
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
7.      PKM-GT
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari idea tau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu actual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya piker yang cerdas dan realistik.

Tujuan PKM
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.






4
 
 

Pendahuluan
1.1       Latar Belakang
Bencana alam merupakan hal yang tidak dapat dielakkan. Pada dasarnya bencana alam memang tidak terduga dan tidak diketahui kapan terjadinya. Banyak hal yang bisa terjadi disebabkan terjadinya bencana alam tersebut. Dampak yang ditimbulkan  pun tidak bisa dianggap remeh. Di Indonesia khususnya, sering terjadi bencana alam, mulai dari gunung meletus, banjir, tanah longsor, tsunami, dan khususnya gempa bumi.
Gempa bumi disebabkan karena adanya getaran atau pergerakan yang terjadi didalam inti gempa didalam bumi. Hal itu disebabkan karena adanya pergeseran lempeng bumi, karena aktivitas gunung berapi, tabrakan atau impack. Kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi sangatlah besar seperti hancurnya bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Dengan sering terjadinya gempa di wilayah Indonesia maka diperlukan pula bangunan khususnya rumah yang dirancang anti gempa. Sehingga hunian yang ditempati tersebut mampu melindungi kita dari ancaman bencana alam khususnya gempa bumi.
   Mendesain serta merancang bangunan rumah anti gempa diperlukan beberapa keahlian khusus serta konstruksi bangunan yang memperkuat suatu bangunan tersebut. Kerataan tanah juga harus menjadi pertibangan sebab kerataan tanah juga mempengaruhi kuat dan tidaknya bangunan tersebut, karena pada dasarnya jika sebuat bangunan didirikan diatas lahan yang miring serta tidak memiliki pondasi kuat maka bangunan tersebut tidak hanya tidak dapat menahan gempa tapi juga akan mudah longsor karena posisinya yang tidak baik. Untuk itu beberapa hal tersebut harus benar-benar diperhatikan.




5
 
 

1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa tujuan merancang bangunan rumah anti gempa?
2.      Bagaimana pemilihan konstruksi/bahan bangunan untuk merancang rumah/bangunan anti gempa?
3.      Bagaimana penerapan dan praktek perancangan rumah anti gempa?

1.3       Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas diperoleh tujuan penyusunan proposal sebagai berikut:
1.         Untuk merancang bangunan yang aman
2.         Untuk merancang bangunan yang tahan gempa

1.4       Harapan
Manfaat disusunnya proposal ini untuk:
1.         Dapat merancang bangunan tahan gempa
2.         Dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan gempa bumi
3.         Dapat dijadikan inspirasi pada suatu bangunan
4.         Serta dapat mempraktekkan metode perancangan bangunan anti gempa

1.5       Kegunaan program
1.        Sebagai penelitian terhadap konstruksi rumah anti gempa
2.        Sebagai suatu inspirasi untuk merancang bangunan bangunan anti gempa
3.        Sebagai praktek penerapan rumah anti gempa


6
 
 

Tinjauan Pustaka
Beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian mengenai bangunan anti gempa, sebagai berikut:
1.      Penelitian yang dilakukan oleh Kantri Maharani Februari 4, 2016, berjudul Rumah Unik Anti Gempa. Penelitian ini membahas mengenai cara perancangan bangunan sampai dengan konstruksi yang digunakan.
2.      Penelitian yang dilakukan  oleh Sangga Pramana Agustus 3, 2016, berjudul Bangunan Tanpa Gempa. Penelitian ini membahas tentang konstruksi bangunan dan tata cara perancangan bangunan anti gempa.

Metode Penelitian
Setiap perencanaan bangunan rumah dan bangunan gedung yang dimuat dalam pedoman teknis mempertimbangkan:
a.        Kondisi alam (termasuk keadaan geologi dan geofisik yang digambarkan oleh peta gempa pada Gambar 1), kondisi teknik, dan keadaan ekonomi pada suatu daerah dimana bangunan gedung dan rumah ini akan dibangun,
b.      Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan perencanaan struktur bangunan rumah dan gedung, seperti SNI-SNI yang tercantum dalam butir 1.2 Acuan Normatif dari pedoman teknis ini.
c.       Kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi yang pernah terjadi pada rumah dan gedung dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Indonesia.
d.      Sistem struktur untuk bangunan gedung dan rumah tinggal pada umumnya hanya mengunakan dua macam sistem struktur, yaitu:
1.    Struktur dinding pemikul;
2.    Struktur rangka pemikul yang terdiri dari struktur rangka sederhana dengan dinding pengisi untuk menahan beban lateral (beban gempa) secara bersama-sama, dan struktur rangka balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral (dinding pengisi tidak diperhitungkan memikul beban).
7
 
 

            Terdapat pula prinsip mendasar mengenai didirikannya sebuah bangunan. Prinsip yang mendasar untuk didirikannya suatu bangunan tersebut yaitu :
1.      Konfigurasi bentuk bangunan
Konfigurasi bentuk bangunan yang dimaksud adalah secara mendatar ataupun keatas bangunan harus diletakkan simetris terhadap pusat masa bangunan  tersebut. Struktur bangunan simetris dapat menahan gaya gempa yang lebih dari pada bangunan yang bentuknya tidak beraturan.
Bentuk bangunan simetris antara kiri dan kanan

2.      Pemilihan material bangunan
Pemilihan material bangunan juga menjadi prinsip dasar dari bangunan tahan gempa. Semakin ringan bobot bangunan maka gaya gempa yang diterima bangunan akan berkurang.
3.      System konstruksi menahan beban
Menciptakan konstruksi bangunan anti gempa, struktur pondasi, kolom, balok, dan juga struktur atap harus dibuat menyatu dengan  sambungan yang memadai. Dinding harus dikaitkan dengan semua lantai dan atap untuk menghasilkan stabilitas horizontal maupun vertical.
8
 
Beton bertulang adalah material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur. Berikut merupakan contoh beton bertulang:
9
 
            Material atap yang digunakan haruslah yang ringan karena itu menggunakan rangka atap baja yang ringan seperti gambar berikut :
10
 
            Dapat disimpulkan bahwa semakin berat suatu bangunan maka semakin besar pula gaya gempa yang akan terjadi pada bangunan tersebut. Sehingga untuk menghindari bobot bangunan yang besar maka dari itu diperlukan pemilihan material bangunan yang ringan.





















11
 
 

Kesimpulan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa  Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. PKM memiliki 7 jenis kegiatan yakni PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Perencanaan bangunan rumah dan bangunan gedung  berpedoman teknis dengan mempertimbangkan; kondisi alam , Standar Nasional Indonesia, kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi yang pernah terjadi pada rumah dan gedung, dan sistem struktur . Prinsip yang mendasar untuk didirikannya suatu bangunan yaitu konfigurasi bentuk bangunan, pemilihan material bangunan, dan sistem konstruksi menahan beban.




12
 

 

Daftar Pustaka
UU No.28 th.2002 tentang Bangunan Gedung



13