Pengertian PKM
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam
memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa
Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan,
dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan
kepada masyarakat luas. Program ini merupakan penerus dari Program Karya Alternatif Mahasiswa yang dibentuk pada tahun 1997, yang
lalu berganti menjadiProgram Kreativitas Mahasiswa tahun 2001 demi memperluas cakupan dan
mengurangi batasan bagi mahasiswa dalam berkreasi
Jenis
- Jenis PKM
PKM memiliki 7 jenis kegiatan yakni
PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan
(PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Artikel
Ilmiah (PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Berikut penjelasan singkat
mengenai 7 jenis kegiatan PKM :
1.
PKM-P
Merupakan program penelitian yang bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan
sebab-akibat antara 2 atau lebih faktor, menguji percobaan sebuah bentuk atau
peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya,
memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman,
menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survey kesehatan
anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju
pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul
mewarnai perilaku masyarakat Jawa dan kegiatan lain yang memiliki tujuan
semacam itu.
2.
|
PKM-T
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku,
prototype model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem
jaminan mutu dan lain lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha
dan lain-lain) atau lainnya bagi industry berskala mikro atau kecil (industry
rumahan, pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut masyarakat
luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang
dimaksud adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
3.
PKM-K
Program pengembangan keterampilan mahasiswa
dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang
dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu
modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama
berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat ataupun mitra
lainnya.
4.
PKM-M
Program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan
dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi
penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hokum adat,
upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat formal maupun non
formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Diisayaratkan dalam usulan
program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen
masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
5.
PKM-KC
|
Program penciptaan yang didasari atas karsa dan
nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain,
model/barang atau prototype dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum
memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
6.
PKM-AI
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber
dari suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau
pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (misalnya studi
kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
7.
PKM-GT
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber
dari idea tau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu
kepada isu actual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya
piker yang cerdas dan realistik.
Tujuan PKM
PKM
dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas
dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang
tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan,
wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk
mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun
kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif
dalam bidang ilmu yang ditekuni.
|
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Bencana
alam merupakan hal yang tidak dapat dielakkan. Pada dasarnya bencana alam
memang tidak terduga dan tidak diketahui kapan terjadinya. Banyak hal yang bisa
terjadi disebabkan terjadinya bencana alam tersebut. Dampak yang
ditimbulkan pun tidak bisa dianggap
remeh. Di Indonesia khususnya, sering terjadi bencana alam, mulai dari gunung
meletus, banjir, tanah longsor, tsunami, dan khususnya gempa bumi.
Gempa
bumi disebabkan karena adanya getaran atau pergerakan yang terjadi didalam inti
gempa didalam bumi. Hal itu disebabkan karena adanya pergeseran lempeng bumi,
karena aktivitas gunung berapi, tabrakan atau impack. Kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi sangatlah besar
seperti hancurnya bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Dengan sering
terjadinya gempa di wilayah Indonesia maka diperlukan pula bangunan khususnya
rumah yang dirancang anti gempa. Sehingga hunian yang ditempati tersebut mampu
melindungi kita dari ancaman bencana alam khususnya gempa bumi.
Mendesain serta merancang bangunan rumah anti
gempa diperlukan beberapa keahlian khusus serta konstruksi bangunan yang
memperkuat suatu bangunan tersebut. Kerataan tanah juga harus menjadi
pertibangan sebab kerataan tanah juga mempengaruhi kuat dan tidaknya bangunan
tersebut, karena pada dasarnya jika sebuat bangunan didirikan diatas lahan yang
miring serta tidak memiliki pondasi kuat maka bangunan tersebut tidak hanya
tidak dapat menahan gempa tapi juga akan mudah longsor karena posisinya yang
tidak baik. Untuk itu beberapa hal tersebut harus benar-benar diperhatikan.
|
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa
tujuan merancang bangunan rumah anti gempa?
2. Bagaimana
pemilihan konstruksi/bahan bangunan untuk merancang rumah/bangunan anti gempa?
3. Bagaimana
penerapan dan praktek perancangan rumah anti gempa?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas diperoleh
tujuan penyusunan proposal sebagai berikut:
1.
Untuk merancang bangunan yang aman
2.
Untuk merancang bangunan yang tahan
gempa
1.4
Harapan
Manfaat disusunnya proposal
ini untuk:
1.
Dapat merancang bangunan tahan gempa
2.
Dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan
gempa bumi
3.
Dapat dijadikan inspirasi pada suatu
bangunan
4.
Serta dapat mempraktekkan metode
perancangan bangunan anti gempa
1.5
Kegunaan program
1.
Sebagai penelitian terhadap konstruksi
rumah anti gempa
2.
Sebagai suatu inspirasi untuk merancang
bangunan bangunan anti gempa
3.
Sebagai praktek penerapan rumah anti
gempa
|
Tinjauan Pustaka
Beberapa
referensi yang berkaitan dengan judul penelitian mengenai bangunan anti gempa,
sebagai berikut:
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Kantri Maharani Februari 4, 2016, berjudul Rumah
Unik Anti Gempa. Penelitian ini membahas mengenai cara perancangan bangunan
sampai dengan konstruksi yang digunakan.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sangga Pramana Agustus 3, 2016, berjudul
Bangunan Tanpa Gempa. Penelitian ini membahas tentang konstruksi bangunan dan
tata cara perancangan bangunan anti gempa.
Metode Penelitian
Setiap perencanaan bangunan rumah dan bangunan
gedung yang dimuat dalam pedoman teknis mempertimbangkan:
a. Kondisi alam
(termasuk keadaan geologi dan geofisik yang digambarkan oleh peta gempa pada
Gambar 1), kondisi teknik, dan keadaan ekonomi pada suatu daerah dimana
bangunan gedung dan rumah ini akan dibangun,
b. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan
perencanaan struktur bangunan rumah dan gedung, seperti SNI-SNI yang tercantum
dalam butir 1.2 Acuan Normatif dari pedoman teknis ini.
c. Kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi yang pernah
terjadi pada rumah dan gedung dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
Indonesia.
d. Sistem struktur untuk bangunan gedung dan rumah
tinggal pada umumnya hanya mengunakan dua macam sistem struktur, yaitu:
1.
Struktur dinding
pemikul;
2.
Struktur rangka
pemikul yang terdiri dari struktur rangka sederhana dengan dinding pengisi
untuk menahan beban lateral (beban gempa) secara bersama-sama, dan struktur
rangka balok dan kolom kaku untuk menahan beban lateral (dinding pengisi tidak
diperhitungkan memikul beban).
|
Terdapat pula prinsip mendasar
mengenai didirikannya sebuah bangunan. Prinsip yang mendasar untuk didirikannya
suatu bangunan tersebut yaitu :
1.
Konfigurasi
bentuk bangunan
Konfigurasi bentuk
bangunan yang dimaksud adalah secara mendatar ataupun keatas bangunan harus
diletakkan simetris terhadap pusat masa bangunan tersebut. Struktur bangunan simetris dapat
menahan gaya gempa yang lebih dari pada bangunan yang bentuknya tidak
beraturan.
Bentuk
bangunan simetris antara kiri dan kanan
2.
Pemilihan
material bangunan
Pemilihan material
bangunan juga menjadi prinsip dasar dari bangunan tahan gempa. Semakin ringan
bobot bangunan maka gaya gempa yang diterima bangunan akan berkurang.
3.
System
konstruksi menahan beban
Menciptakan konstruksi
bangunan anti gempa, struktur pondasi, kolom, balok, dan juga struktur atap
harus dibuat menyatu dengan sambungan
yang memadai. Dinding harus dikaitkan dengan semua lantai dan atap untuk menghasilkan
stabilitas horizontal maupun vertical.
|
Beton
bertulang adalah material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur
beton bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban
dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang
cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan
melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang
untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur.
Berikut merupakan contoh beton bertulang:
|
Material atap yang digunakan
haruslah yang ringan karena itu menggunakan rangka atap baja yang ringan
seperti gambar berikut :
|
Dapat disimpulkan bahwa semakin
berat suatu bangunan maka semakin besar pula gaya gempa yang akan terjadi pada
bangunan tersebut. Sehingga untuk menghindari bobot bangunan yang besar maka
dari itu diperlukan pemilihan material bangunan yang ringan.
|
Kesimpulan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam
memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa
Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan,
dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan
kepada masyarakat luas. PKM memiliki 7 jenis kegiatan yakni
PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan
(PKM-K), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC),
PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI), dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Perencanaan
bangunan rumah dan bangunan gedung
berpedoman teknis dengan mempertimbangkan; kondisi alam , Standar
Nasional Indonesia, kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi yang pernah terjadi
pada rumah dan gedung, dan sistem struktur . Prinsip
yang mendasar untuk didirikannya suatu bangunan yaitu konfigurasi bentuk
bangunan, pemilihan material bangunan, dan sistem konstruksi menahan beban.
|
Daftar Pustaka
UU No.28 th.2002
tentang Bangunan Gedung
|